Setiap usaha yang dijalankan pasti ingin mengembangkan usahanya untuk lebih maju, baik itu usaha kecil-kecilan atau pedagang kaki lima ataupun usaha yang besar seperti restoran, cafe dan lain-lain. Usaha dalam bidang kuliner sekarang cukup menjanjikan, apalagi tempat jualan yang strategis seperti di area perkantoran, sekolah, universitas, objek wisata dan sebagainya.
Usaha dalam bidang kuliner juga menuntut kreatifitas dari penjual atau pengusaha kuliner dalam mengelola makanan yang akan dijul sehingga menarik minat konsumen untuk membeli. Tidak hanya itu saja, penjual juga harus memperhatikan kebersihan dagangan mereka.
Indonesia memiliki banyak makanan tradisional daerah yang menjadi ciri khas daerah-daerah di Indonesia dari sabang sampai merauke. Makanan tradisional indonesia ini juga merupakan aset bangsa indonesia yang perlu dilestarikan. Ini menjadi usaha yang cukup menjanjikan bagi para pencinta kuliner asli Indonesia. Selain melestarikan budaya Indonesia juga menjadi sumber penghasilan yang dapat menghidupi rumah tangga mereka.
Pedagang kaki lima atau wirausaha kecil yang menjual makanan tradisional Indonesia banyak ditemui dipinggir jalan, mangkal ditempat-tempat yang ramai ataupun berjualan keliling rumah-rumah penduduk. Mereka menggunakan gerobak dorong atau dipanggul dalam berjualan. Mereka adalah pedagang yang ulet dan sabar dalam mendapatkan pembeli dengan perjuangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pengusaha restoran, cafe atau sejenisnya karena mereka memiliki keterbatasan modal.
Berdasarkan uraian di atas, kelompok kami ingin meneliti seberapa besar perputaran uang pedagang kaki lima, keuntungan yang mereka dapatkan dan apakah dengan keuntungan tersebut dapat menutupi kebutuhan rumah tangga mereka sehari-hari.
Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik seorang wirausahawan Seorang entrepreneur memiliki kecenderungan sifat sebagai berikut;
• Percaya diri. Entrepreneur / wirausahawan memiliki kepribadian yang mantap, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, memiliki optimisme tinggi atas keputusan yang diambilnya.
• Berorientasi pada tugas dan hasil. Dalam bekerja selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau gengsi dalam melakukan pekerjaan. Memiliki tekad yang kuat dalam bekerja.
• Berani mengambil resiko. Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan dengan resiko besar selama mereka telah memperhitungkannya akan berhasil mengatasi resiko itu. Mereka menyadari bahwa prestasi besar hanya mungkin dicapai jika mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya suatu tujuan.
• Kepemimpinan yang baik. Seorang entrepreneur selalu dapat menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikiran terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahan, dan bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
• Originalitas. Entrepreneur tidak mau mengekor pada keberhasilan orang lain tapi justru menemukan sesuatu yang baru, mereka kreatif dan inovatif dan mampu mewujudkan ide-ide yang muncul.
• Berorientasi ke masa depan (memiliki visi masa depan). Entrepreneur selalu tahu bagaimana mengembangkan bidang usahanya di masa depan tentunya agar kontinuitasnya tetap terjaga.
Pengenalan Produk
Ketoprak adalah makanan khas indonesia yang terbuat dari potongan lontong atau ketupat. Bahan pembuat lainnya adalah tahu goreng setengah matang, tauge dan bihun yang telah direndam air panas, bumbu kacang, kecap dan kerupuk.
Rasa ketoprak yang paling dominan dan menjadi pembeda serta penentu kelezatan makanan ini adalah bumbu kacangnya. Karenanya, kacang tanah yang digunakan sebaiknya masih segar dan tidak tengik. Meskipun tidak biasa, tidak ada salahnya menambahkan bahan lain seperti irisan telur, potongan tempe goreng, dan jenis sayuran lain sebagai pembeda ketoprak yang dijual.
Tempat Usaha Dan Perlengkapan Usaha
Biasanya ketoprak dijual berkeliling. Lokasi yang sering dilewati penjual makanan ini antara lain perumahan atau tempat keramaian seperti kampus atau pabrik. Selain berkeliling, sebagian pedagang ketoprak menetap di lokasi tertentu. Biasanya tempat yang ramai saat makan siang. Misalnya dekat kampus, pabrik atau perkantoran.
Perlengkapan utama usaha ketoprak adalah gerobak dorong dengan bentuk khas yang sangat identik dengan makanan ini. Bila sulit mendapatkannya bisa menggunakan etalase sederhana yang dilengkapi tulisan dibagian kaca agar mudah dikenali konsumen. Terutama untuk berjualan menetap. Perlengkapan lain adalah kompor, wajan, sutil, wadah plastik untuk tempat tauge dan bihun, wadah kerupuk (biasanya menggunakan kaleng bekas biskuit), dan pisau. Sediakan juga piring, sendok dan gelas secukupnya.
Promosi, Penetapan Harga Dan Resiko
Penjual ketoprak yang berkeliling biasanya memiliki ciri khas, misalnya membunyikan piring sehingga menimbulkan suara yang khas. Akibatnya, meskipun tidak melihat secara langsung calon pembeli yang mendengar bisa mengetahui kedatangan penjual. Bentuk dan warna gerobak yang khas juga nama menjadi media promosi karena dapat menarik perhatian calon konsumen yang melintas di sekitar lokasi usaha.
Harga satu porsi ketoprak rata-rata Rp 5000,-. Harga sebaiknya disesuaikan dengan lokasi berdagang dan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan harga jenis makanan lain yang dijual di lokasi yang sama.
Resiko usaha pedagang ketoprak keliling antara lain terdapat beberapa penjual kettoprak di jalur yang dilewati. Resiko lain adalah banyaknya pedagang makanan lain dilokasi berjualan (jika menetap) yang dapat mengurangi jumlah konsumen yang membeli setiap hari.
Tips Dan Trik Usaha Ketoprak
Persiapan bahan sebelum berjualan adalah hal yang penting dilakukan. Ketupat merupakan bahan pembuat ketoprak yang proses pembuatannya cukup lama. Perebusan ketupat memakan waktu 3 – 4 jam. Agar hasilnya sempurna, sebaiknya sebaiknya beras diisika setengah bagian dari pembungkus.
Pembungkus ketupat dari daun kelapa muda dapat dibuat sendiri atau dibeli di pasar tradisional. Ketupat dapat digantikan lontong yang dibuat dengan menggunakan kantong plastik transparan ukuran satu atau setengah kilogram. Sebelum berjualan kacang digiling kasar agar pembuatan ketoprak menjadi lebih cepat.
Analisis Usaha Ketoprak
Asumsi :
1. Masa pakai gerobak 3 tahun.
2. Masa pakai perlengkapan lain-lain (piring, sendok, pisau dan wajan) 5 tahun.
3. Usaha dijalankan sendiri menetap dilokasi sekitar kampus E Universitas Gunadarma kelapa dua.
a) Biaya Investasi
Pembuatan gerobak dorong Rp 1.000.000
Perlengkapan lain-lain :
Piring 1 lusin Rp 50.000
Sendok 1 lusin Rp 25.000
Pisau 1 buah Rp 5.000
Wajan 1 buah Rp 30.000
Wadah plastik Rp 30.000
jumlah perlengkapan lain-lain Rp 140.000
total investasi Rp 1.140.000
b) Biaya Operasional
1. Biaya tetap
Penyusutan gerobak 1/36 × Rp 1.000.000 Rp 27.778
Penyusutan perlengkapan lain-lain 1/60 × Rp 140.000 Rp 2.333
Total biaya tetap Rp 30.111
2. Biaya variabel
Bahan pembuatan ketoprak perhari :
Beras 2 liter @ Rp 7.000 Rp 14.000
Tauge 1 ½ kg Rp 8.000
Bihun ½ kg Rp 5.000
Kacang tanah 2 kg Rp 25.000
Bawang putih ¼ kg Rp 4.000
Cabe rawit merah ¼ kg Rp 5.000
Tahu putih Rp 15.000
Minyak goreng 1 kg Rp 9.000
Kerupuk ½ kg Rp 8.000
Kecap 1 botol Rp 5.000
Gula merah ½ kg Rp 5.000
Gas untuk memasak Rp 15.000
Total belanja bahan perhari Rp 118.000
Total belanja bahan perbulan Rp 118.000 × 30 hari Rp 3.540.000
Total biaya operasional Rp 3.570.111
c) Penerimaan perbulan
Penjualan ketoprak perhari 50 porsi × Rp 5.000 Rp 250.000
Penjualan ketoprak perbulan Rp 250.000 × 30 hari Rp 7.500.000
d) Keuntungan perbulan
Keuntungan perbulan = Total penerimaan – Total biaya operasional
= Rp 7.500.000 – Rp 3.570.111
= Rp 3.929.889
Keuntungan perhari = Rp 3.929.889 : 30 hari
= Rp 130.996
e) Revenue Cost Ratio (R / C)
R / C = Total penerimaan : Total biaya operasional
= Rp 7.500.000 : Rp 3.570.111
= 2,1
f) Pay Back Period
Pay back period = (Total investasi : keuntungan) × 1 bulan
= (Rp 1.140.000 : Rp 3.929.889) × 1 bulan
= 0,29 bulan / 9 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar