P1. PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansimerupakan sistem informasi
fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti
sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi
produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain
membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal
ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi
manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih
dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut
Ahli
- Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
- Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut.
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”
2. Perbedaan SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dan SIM(Sistem Informasi Manajemen)
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah sebuah sistem informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah sistem informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
§ Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas
dan transaksi.
§ Memproses data menjadi into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
§ Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
§ Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
§ Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi,
neraca, arus kas, pengembalian pajak.
§ Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM)
(bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi
biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan Umum
§ Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan
harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
§ Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
§ Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu
mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
§ Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
§ Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari
peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
§ Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara
berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses
Penukaran terhadap nilai dan jasa
Bagian
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
§ Sistem
informasi akuntansi (accounting information systems),
menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
§ Sistem informasi pemasaran (marketing
information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi
penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
§ Sistem informasi manajemen persediaan (inventory
management information systems).
§ Sistem informasi personalia (personal
information systems).
§ Sistem informasi distribusi (distribution
information systems).
§ Sistem informasi pembelian (purchasing
information systems).
§ Sistem informasi kekayaan (treasury
information systems).
§ Sistem informasi analisis kredit (credit
analysis information systems).
§ Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research
and development information systems).
§ Sistem informasi analisis software
§ Sistem informasi teknik (engineering
information systems).
§ Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital
information systems).
Semua system-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
bawah,menengah, dan atas.
Top level management dengan executive management dapat
terdiri dari direktur utama, direktur dan eksekutif lainnya di fungsi
pemasaran,pembelian,teknik,produksi,keuangan dan akuntansi. Sedangkan middle
level terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-manajer cabang. Lalu
lower level management disebut dengan operating management, meliputi mador dan
pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level,
sedangkan middle level management disebut dengan tactical level, lalu lower
management disebut dengan technical level.
Daftar Pustaka :
3. SIKLUS ATAU PROSES PENCATATAN AKUNTANSI
Akuntansi pada dasarnya
terdiri dari tiga proses aktivitas,
yaitu : mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan
kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses pertama adalah
identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi.
Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat
untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut.
Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari
identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan,
informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan
akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.
Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui dalam proses
akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang.
Siklus Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa
tahapan :
- Analisis Transaksi
- Jurnal
- Posting jurnal ke buku besar
- Neraca Saldo
- Jurnal Penyesuaian
- Neraca Lajur
- Jurnal Penutup
- Penyusunan Laporan Keuangan
- Neraca Saldo Setelah Penutupan
- Jurnal Balik
SIKLUS
AKUNTANSI
Bila digambarkan dapat dilihat sebagai berikut.
Bila digambarkan dapat dilihat sebagai berikut.
Transaksi
--> Pencatatan --> Penggolongan --> Pengikhtisaran --> Laporan
Akuntansi --> Menganalisa dan Menginterprestasikan --> Pihak Pemakai (
Intern & Extern ).
(1). Sumber - Sumber Dokumen
Perusahaan
|
|
(2). Transaksi - Transaksi
Perusahaan
|
|
(3). Transaksi Di catat Kedalam
Jurnal
|
|
|
|||||
(6). Jurnal Penyesuaian
|
|
(5). Neraca Saldo
|
|
(4). Posting Kedalam Buku Besar
|
|
|
|||||
(7). Laporan Keuangan
|
|
(8). Penutupan Buku Besar
|
|
(9). Neraca Saldo Penutupan
|
|
|
|||||
(12). Pihak - Pihak Pemakai
|
|
(11). Laporan Akuntansi
|
|
(10). Jurnal Pembalikan
|
JURNAL DAN BUKU BESAR
Dalam akuntansi, Jurnal
adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara kronologis
pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
1.
Jurnal Umum
Bentuk
atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap
perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Standar Jurnal Umum terdiri dari
kolom-kolom sebagai berikut :
Contoh
Jurnal Umum :
Tanggal
|
Keterangan/Akun
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Keterangan
:
Kolom
Tanggal
|
diisi
tanggal terjadinya transaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)
|
Kolom
Keterangan
|
diisi
dengan nama akun yang harus di debet dan akun yang harud di kredit akibat
terjadinya transaksi. Akun yang harus di debet ditulis lebih dahulu,
jumlahnya ditulis di kolom debet. Akun yang harus di kredit biasanya ditulis
agak ke kanan pada baris berikutnya, jumlah ditulis di kolom kredit.
Keterangan singkat ditulis dibawahnya.
|
Kolom
referensi (Ref)
|
diisi
nomor kode akun buku besar sebagai tempat pemindahbukuan data yang
bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat data pos jurnal yang bersangkutan
dipindahkan (posting) ke buku besar.
|
Kolom
Debit/ Kredit
|
diisi
dengan sejumlah nilai/angka yang di debit atau di Kredit sesuai dengan
transaksi yang terjadi
|
2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
a.
Jurnal penjualan (Sales Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
Contoh Jurnal Penjualan
Dalam
perusahaan yang memerlukan data mengenai hutang PPN tiap terjadi transaksi
penjualan, buku jurnal penjual bisa dibuat dalam bentuk sebagai berikut :
Contoh
Jurnal Penjualan dengan memperhitungkan PPN :
Tgl
|
Nomor
Faktur
|
Nama
Debitor
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
|
Piutang
Dagang
|
PPN
Keluaran
|
Penjualan
|
||||
b.
Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
Contoh kolom Jurnal Penerimaan Kas :
c. Jurnal
pengeluaran kas (Cash Payments Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
- Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
- Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)
Oleh karena itu pengeluaran kas
meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan cek
atau bilyet giro. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua penerimaan kas
biasanya disetorkan ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau
bilyet giro.
Bentuk
atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam
perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian
kre'dit sehingga sering melakukan transaksi pembayaran hutang, dalam jurnal
pengeluaran kas harus disediakan kolom khusus untuk akun utang dagang. Demikian
pula dalam perusahaan yang sering melakukari pembelian perlengkapan kantor,
harus disediakan kolom khusus untuk akun perlengkapan kantor, dsb.
Contoh
Jurnal Pengeluaran Kas :
d
Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Buktj. transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian). Pemindahbukuan data jurnal pembelian dan data buku jurnal khusus lainnya ke buku besar, dilakukan secara periodik, biasanya pada tiap akhir bulan .
Bentuk jurnal pembelian biasanya disesuaikan dengan keperluan sehingga pertimbangan untuk menyediakan bentuk jumal pembelian yang akan digunakan harus disesuaikan dengan transaksi pembelian kredit yang sering dilakukan. Artinya akun-akun buku besar yang terkait dengan transaksi pembelian kredit yang sering terjadi harus disediakan satu. kolom khusus. Misalnya harus ada satu kolom khusus untuk akun.Utang dagang .Dalam perusahaan jasa sering dilakukan pembelian perlengkapan secara kredit
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Buktj. transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian). Pemindahbukuan data jurnal pembelian dan data buku jurnal khusus lainnya ke buku besar, dilakukan secara periodik, biasanya pada tiap akhir bulan .
Bentuk jurnal pembelian biasanya disesuaikan dengan keperluan sehingga pertimbangan untuk menyediakan bentuk jumal pembelian yang akan digunakan harus disesuaikan dengan transaksi pembelian kredit yang sering dilakukan. Artinya akun-akun buku besar yang terkait dengan transaksi pembelian kredit yang sering terjadi harus disediakan satu. kolom khusus. Misalnya harus ada satu kolom khusus untuk akun.Utang dagang .Dalam perusahaan jasa sering dilakukan pembelian perlengkapan secara kredit
Contoh Jurnal Khusus Pembelian :
PENGERTIAN
Buku
Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang
ada dalam laporan keuangan.
Buku
ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan
pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke
Buku Besar secara berkala.
BENTUK BUKU BESAR
Bentuk
Akun Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:
Nama
Rekening No.
………
Debet Kredit
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Jumlah
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bagian
Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat
transaksi dicatat.
Proses
posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam
jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam
perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
4. Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem
Informasi Akuntansi meliputi
beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan,
yaitu :
1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
2. Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.
Siklus-siklus transaksi yang lazim.
1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
2. Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.
Siklus-siklus transaksi yang lazim.
Siklus
|
Peristiwa
(Event) yang biasanya tercakup
|
Pendapatan
Pembelanjaan Manajemen Sumberdaya Konversi Produk Pelaporan keuangan dan buku besar umum |
·
Penjualan produk atau jasa
· Penerimaan tunai dari produk atau jasa yang terjual. · Pembelian bahan atau jasa · Pengeluaran tunai untuk membayar bahan atau jasa yang dibeli. · Pembelian, pemeliharaan, dan pengeluaran dana, fasilitas, dan sumberdaya manusia. · Konversi bahan baku menjadi barang jadi melalui penggunaan tenaga kerja dan overhead. · Kompilasi transaksi-transaksi akunting dari siklus-siklus transaksi lainnya. · Penyediaan laporan-laporan keuangan. |
Sasaran dan Fungsi Siklus
Siklus
buku besar umum dan
pelaporan keuangan, menyediakan informasi untuk serangkaian laporan
keuangan mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi
Sumber Data dan Masukan
Sumber
Sistem
buku umum menerima masukan dari berbagai macam sumber.
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
· Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
· Transaksi penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.
· Transaksi balikan (Reversing transaction).
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
· Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
· Transaksi penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.
· Transaksi balikan (Reversing transaction).
Bentuk-Bentuk Masukan
·
Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum adalah
lembar jurnal buku besar umum yang secara umum menggantikan lembar
jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi tidak
rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk
meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke
jurnal-jurnal khusus secara manual.
· Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada sistem manual.
· Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada sistem manual.
Arus dan Pemrosesan Data
Dalam
sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal (baik jurnal khusus
maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu, dan akhir
dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar umum.
Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.
Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.
Data Base
Data
base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan berisikan
berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat. Disamping data
keuangan mengenai status berjalan dan peristiwa-peristiwa yang lalu, data base
juga memuat data yang dianggarkan yang berkaitan dengan operasi dan status masa
depan yang direncanakan. Walaupun kandungan dan juga komposisi persisnya akan
berbeda untuk setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup mewakili :
1. Arsip Induk Buku Besar Umum
2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum
3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab
4. Arsip Induk Anggaran
5. Arsip Format Lapangan Keuangan
6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan
7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.
Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal ke buku besar umum harus dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar jurnal dan dari fungsi penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.
2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya atas uraian lengkap bagan perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar umum.
3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal akhir periode dan penyiapan laporan pengendalian, harus ditetapkan secara jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk sistem on-line) dengan teknik-teknik seperti (a) mengharuskan petugas memasukkan kata sandi sebelum mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan terminal khusus untuk untuk entri data lembar jurnal, (c) menghasilkan laporan audit (log akses) yang memantau entri dan (d) menuangkan buku besar umum ke pita magnetik pendukung.
Pengendalian Transaksi
Pengendalian dan prosedur pengendalian berikut yang berkaitan langsung dengan perkiraan buku besar umum dan pemrosesan pada umumnya cukup memadai.
1. Lembar jurnal yang telah diberi nomor disiapkan di bagian akunting atau keuangan yang sesuai.
2. Data pada lembar jurnal, seperti nomor perkiraan, diperiksa akurasinya :
· Dalam sistem manual, petugas buku besar umum melakukan pemeriksaan, jika perlu mengacu kepada bagan perkiraan dan pedoman prosedur.
· Dalam sistem berdasarkan computer, pemeriksaan utamanya dilakukan dengan program edit komputer.
3. Kesalahan yang terdeteksi dalam entri jurnal dikoreksi sebelum data digunakan dalam pembukuan ke buku besar umum.
4. Lembar jurnal yang telah disahkan dibukukan oleh petugas khusus yang tidak terlibat dalam penyiapan atau pengesahan.
· Dalam sistem manual lembar jurnal dibukukan oleh petugas buku besar umum langsung ke lembar buku besar umum.
· Dalam sistem tumpuk berdasarkan komputer lembar jurnal diketikkan oleh petugas entri data ke media magnetik, kemudian tumpukkan entri disortir berdasarkan nomor perkiraan buku besar umum dan dibukukan selama operasi komputer ke perkiraan yang bersangkutan.
· Dalam sistem berdasarkan on-lie lembar jurnal dimasukkan langsung ke sistem, dengan bantuan layar praformat pada terminal CRT; kemudian entri dibukukan oleh sistem komputer, biasanya secara langsung, ke perkiraan.
5. Kesetaraan debet dan kredit untuk setiap entri jurnal yang dibukukan harus dipastikan.
6. Total jumlah yang dibukukan dari entri jurnal tumpuk ke perkiraan buku besar umum dibandingkan dengan total pengendali yang telah dihitung sebelumnya.
7. Acuan-silang yang memadai dilakukan untuk memungkinkan rangkaian audit yang jelas.
8. Lembar jurnal diarsipkan menurut nomor, dan secara berkala arsip ini diperiksa untuk memastikan bahwa urutan nomor telah benar dan lengkap.
9. Entri jurnal penyesuaian standar disimpan pada lembar pra-cetak, guna membantu pembukuan.
10. Neraca percobaan perkiraan buku besar umum disiapkan secara berkala, dan selisih antara debet total dengan kredit total diselidiki secara cermat.
11. Saldo perkiraan kendali buku besar umum direkonsiliasi secara berkala terhadap total saldo dalam perkiraan buku besar pembantu.
12. Laporan akhir periode khusus dicetak untuk dipelajari oleh akuntan dan manajer sebelum laporan keuangan disiapkan.
13. Telaah berkala entri jurnal dan laporan-laporan keuangan dilakukan oleh manajer dan bila mungkin, prosedur buku besar umum dikaji oleh auditor internal.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan keuangan, dan laporan manajerial.
Bagan Perkiraan Berkode
Buku besar disusun berdasarkan fondasi yang dikenal sebagai bagan perkiraan. Yang paling cocok untuk mengkodean bagan perkiraan, yaitu : kode blok dan kode kelompok.
1. Arsip Induk Buku Besar Umum
2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum
3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab
4. Arsip Induk Anggaran
5. Arsip Format Lapangan Keuangan
6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan
7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.
Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal ke buku besar umum harus dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar jurnal dan dari fungsi penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.
2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya atas uraian lengkap bagan perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar umum.
3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal akhir periode dan penyiapan laporan pengendalian, harus ditetapkan secara jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk sistem on-line) dengan teknik-teknik seperti (a) mengharuskan petugas memasukkan kata sandi sebelum mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan terminal khusus untuk untuk entri data lembar jurnal, (c) menghasilkan laporan audit (log akses) yang memantau entri dan (d) menuangkan buku besar umum ke pita magnetik pendukung.
Pengendalian Transaksi
Pengendalian dan prosedur pengendalian berikut yang berkaitan langsung dengan perkiraan buku besar umum dan pemrosesan pada umumnya cukup memadai.
1. Lembar jurnal yang telah diberi nomor disiapkan di bagian akunting atau keuangan yang sesuai.
2. Data pada lembar jurnal, seperti nomor perkiraan, diperiksa akurasinya :
· Dalam sistem manual, petugas buku besar umum melakukan pemeriksaan, jika perlu mengacu kepada bagan perkiraan dan pedoman prosedur.
· Dalam sistem berdasarkan computer, pemeriksaan utamanya dilakukan dengan program edit komputer.
3. Kesalahan yang terdeteksi dalam entri jurnal dikoreksi sebelum data digunakan dalam pembukuan ke buku besar umum.
4. Lembar jurnal yang telah disahkan dibukukan oleh petugas khusus yang tidak terlibat dalam penyiapan atau pengesahan.
· Dalam sistem manual lembar jurnal dibukukan oleh petugas buku besar umum langsung ke lembar buku besar umum.
· Dalam sistem tumpuk berdasarkan komputer lembar jurnal diketikkan oleh petugas entri data ke media magnetik, kemudian tumpukkan entri disortir berdasarkan nomor perkiraan buku besar umum dan dibukukan selama operasi komputer ke perkiraan yang bersangkutan.
· Dalam sistem berdasarkan on-lie lembar jurnal dimasukkan langsung ke sistem, dengan bantuan layar praformat pada terminal CRT; kemudian entri dibukukan oleh sistem komputer, biasanya secara langsung, ke perkiraan.
5. Kesetaraan debet dan kredit untuk setiap entri jurnal yang dibukukan harus dipastikan.
6. Total jumlah yang dibukukan dari entri jurnal tumpuk ke perkiraan buku besar umum dibandingkan dengan total pengendali yang telah dihitung sebelumnya.
7. Acuan-silang yang memadai dilakukan untuk memungkinkan rangkaian audit yang jelas.
8. Lembar jurnal diarsipkan menurut nomor, dan secara berkala arsip ini diperiksa untuk memastikan bahwa urutan nomor telah benar dan lengkap.
9. Entri jurnal penyesuaian standar disimpan pada lembar pra-cetak, guna membantu pembukuan.
10. Neraca percobaan perkiraan buku besar umum disiapkan secara berkala, dan selisih antara debet total dengan kredit total diselidiki secara cermat.
11. Saldo perkiraan kendali buku besar umum direkonsiliasi secara berkala terhadap total saldo dalam perkiraan buku besar pembantu.
12. Laporan akhir periode khusus dicetak untuk dipelajari oleh akuntan dan manajer sebelum laporan keuangan disiapkan.
13. Telaah berkala entri jurnal dan laporan-laporan keuangan dilakukan oleh manajer dan bila mungkin, prosedur buku besar umum dikaji oleh auditor internal.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan keuangan, dan laporan manajerial.
Bagan Perkiraan Berkode
Buku besar disusun berdasarkan fondasi yang dikenal sebagai bagan perkiraan. Yang paling cocok untuk mengkodean bagan perkiraan, yaitu : kode blok dan kode kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar